“Sepeda Ondel” Layanan Inovatif Pamekasan di tengah Pandemi COVID-19

PAMEKASAN HEBAT – Sepeda Ondel sebenarnya merupakan nama dari sepeda angin yang merupakan alat transportasi populer masyarakat di Pamekasan secara khusus dan Indonesia pada umumnya di zaman dulu, sebelum banyak warga memiliki alat transportasi berupaya sepeda motor.

Sepeda Ontel (roadster bicycle) atau juga disebut sebagai sepeda unta, pit kebo (sepeda kerbau), atau pit pancal adalah sebuah tipe sepeda standar dengan ban ukuran 28 inci yang biasa digunakan oleh masyarakat perkotaan sampai akhir tahun 1970-an. Jenis sepeda ini mengacu pada sepeda desain Belanda yang bercirikan posisi duduk tegak dan memiliki reputasi yang sangat kuat dan berkualitas tinggi.

Karakteristiknya adalah terdapat rumah rantai tertutup atau katengkas (pelafalan dari bahasa Belanda kettingkast) dengan gigi yang tidak bisa diubah dan biasanya terdapat dinamo di bagian roda depan untuk menyalakan lampu. Sepeda ini juga dilengkapi rem drum atau rem tromol untuk pengereman, demikian seperti dilansir situs https://id.wikipedia.org.

Berbagai macam merek sepeda ontel dari berbagai negara beredar di pasar Indonesia. Pada segmen premium terdapat misalnya merek Fongers, Gazelle dan Sunbeam. Kemudian pada segmen dibawahnya diisi oleh beberapa merek terkenal antara lain seperti Simplex, Burgers, Raleigh, Humber, Rudge, Batavus, Phillips dan NSU.

Namun di Kabupaten Pamekasan istilah “Sepeda Ontel” (di wikipedia menggunakan kata ‘Sepeda Onthel) ini tidak merujuk pada jenis kendaraan yang popuper saat itu. Akan tetapi pada sebuah program yang dicanangkan sejumlah kelurahan dalam berupaya mengurangi pertemuan fisik antarpenduduk guna mencegah penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang saat ini sudah menjadi pandemi global dan banyak warga yang terpapar jenis penyakit ini.

Sebab, dalam konteks ini, “Sepeda Ontel” merupakan singkatan dari Sistem Pelayanan Administrasi Online Terpadu Kelurahan. “Melalaui layanan administrasi online yang kita sebut dengan istilah ‘Sepeda Ondel’ ini, warga yang membutuhkan pelayanan administrasi tidak perlu datang langsung ke kelurahan,” kata Lurah Gladak Anyar, Pamekasan Bagus Irawan, Ahad (1/11/2020).

Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan Pamekasan merupakan satu diantara 11 kelurahan yang ada di Kabupaten Pamekasan yang menerapkan layanan ‘Sepeda Ondel’ ini sebagai upaya untuk mendukung program pencegahan virus corona tim Satuan Gugus Tugas (Satgas) COVID-19 di wilayah itu.

Melalui Aplikasi Whatshapp

Program “Sepeda Ondel” kelurahan di Pamekasan dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19.

Warga di keluarahan ini yang membutuhkan layanan administrasi, cukup mengirim data pesan singkat melalui aplikasi whatshap dan menjelaskan tentang keperluannya ke nomor 085233428181.

Lalu, warga yang bersangkutan diminta untuk melengkapi surat pengantar dari RT setempat, berikut data berkas kelengkapan yang dibutuhkan. Selanjutnya, operator di kelurahan akan melakukan memverifikasi, dan apabila ada yang belum lengkap, maka warga yang mengakukan layanan administrasi tersebut diminta untuk melengkapinya.

Berikutnya, apabila data pendukung sudah dinyatakan lengkap, maka operator dan petugas di kelurahan akan segera memproses administrasi yang dibutuhkan.

“Warga tinggal menunggu konfirmasi dari petugas. Kalau administrasinya sudah selesai, maka yang bersangkutan segera dihubungi dan tinggal mengambil ke kantor kelurahan,” kata Bagus.

Mantan ajudan Wakil Bupati Pamekasan Raja’e ini lebih lanjut menjelaskan, layanan inovatif yang dicanangkan Kelurahan Gladak Anyar ini sebagai salah satu bentuk ikhtiar dalam mencegah penyebaran COVID-19.

Sebab, menurut Bagus, salah satu penyebab terjadinya penyebaran COVID-19 adalah terjadinya kerumunan. Maka program “Sepeda Ondel” merupakan program pilihan inovatif yang dicanangkan sejumlah kelurahan untuk mengurangi kerumunan.

“Maka melalui program inovatif yang sederhana ini, kami berupaya untuk mengurangi kerumunan dengan harapan, penyebaran COVID-19 di Pamekasan bisa ditekan,” katanya.

Sebaran COVID-19 di Pamekasan
Kabupaten Pamekasan tercatat sebagai kabupaten dengan jumlah terbanyak ketiga di Pulau Madura dalam kasus COVID-19, setelah Kabupaten Sumenep, dan Kabupaten Bangkalan.

Data Satgas COVID-19 Pemerintah Provinsi Jawa Timur per tanggal 1 November 2020 menyebutkan, jumlah warga yang positif terpapar COVID-19 di Kabupaten Sumenep sebanyak 649 orang, Bangkalan 620 orang, lalu di urutan ketiga Kabupaten Pamekasan, yakni 363 orang dan di Kabupaten Sampang sebanyak 292 orang.

Awalnya kabupaten yang dipimpin oleh pasangan bupati muda Baddrut Tamam dan Wakilnya Raja’e ini tercatat sebagai kabupaten pertama di Pulau Garam yang warganya terkonfirmasi positif terpapar COVID-19. Pamekasan bahkan sempat menempati peringkat pertama di Pulau Madura dalam hal jumlah warga yang terpapar virus mematikan asal Wuhan, China tersebut.

Namun, berkat upaya serius tim Satgas COVID-19 setempat, serta dukungan semua elemen masyarakat, lambat laun Pamekasan berhasil menggeser posisi dari urutan pertama ke urutan ketiga. Ditambah lagi dengan adanya program inovatif yang dicanangkan, seperti “Sepeda Ondel” disamping upaya penertiban yang terus dilakukan secara berkesinambungan untuk menekan penyebaran virus corona tersebut.

“Upaya serius dan program inovatif sangat dibutuhkan. Sebab, kita tidak mungkin menjadi kabupaten yang luar biasa, hanya dengan usaha yang biasa-biasa saja,” kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam saat memotivasi para apartur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Pamekasan dalam sebuah kesempatan.

Data Satgas COVID-19 Pemkab Pamekasan mencatat, hingga 1 November 2020 ini, total jumlah warga Pamekasan yang terkonfirmasi positif terpapar COVID-19 sebanyak 363 orang. Perinciannya, 321 orang dinyatakan sembuh, 32 orang meninggal dunia, dan sebanyak 10 orang lainnya masih dalam perawatan.

Sebelumnya pasien positif COVID-19 di Kabupaten Pamekasan yang menjalani peratawan di sejumlah rumah sakit di Pamekasan sebanyak 11 orang. Semestinya dengan adanya dua orang pasien sembuh berkurang menjadi 9 orang.

Namun, karena adanya tambahan pasien positif baru 1 orang, maka pasien yang harus menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Pamekasan menjadi sebanyak 10 orang.

Sementara itu, total jumlah warga Pamekasan yang suspect COVID-19 terdata sebanyak 949 orang dengan perincian, 23 orang dalam pengawasan, 866 orang selesai pengawasan dan sebanyak 60 orang lainnya meninggal dunia. (PAMEKASAN HEBAT)

Baca Juga Artikel Lainnya:

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s