PAMEKASAN HEBAT – “Penghargaan ini tidak untuk saya, tetapi untuk seluruh masyarakat di Kabupaten Pamekasan”, kalimat itulah yang disampaikan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam saat menyampaikan pernyataan, setelah ia dinobatkan sebagai salah satu kepala daerah yang memiliki pelayanan bagus di saat pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Kalimat lugas dan jelas, dengan tatapan penuh arti di depan hadirin pada acara penganugerahan “Indonesia Award 2020” yang digelar ruang MNC Conference Hall, Kebon Sirih, Jakarta, dan disiarkan secara live di iNews TV, Rabu (7/10/2020) malam itu, seolah menyiratkan rasa optimisme tinggi yang terpancar dari keinginan dan niat tulus pribadi sang bupati. Bagaimana tidak?, kalimat “tidak untuk saya” menunjukkan bahwa ia hanyalah bagian, dari bagian-bagian lain yang terpisahkan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pamekasan secara khusus, dan masyarakat Pamekasan secara umum.
Dengan bahasa lain, Baddrut seolah menegaskan, tanpa dukungan mereka, para kepala dinas, kepala badan, kepala kantor, camat, kepala desa, aparat keamanan, dan semua elemen di Pamekasan, maka tidak akan mungkin penghargaan tersebut diraih. Sungguh sebuah kalimat yang bertuah. Karena dalam konteks ini, Baddrut telah menafikan ke-aku-an dirinya, sebagai pemegang kendali dalam tata kelola pemerintahan di Kabupaten Pamekasan.
Pengakuan akan peran semua elemen pada prestasi yang diraih Baddrut dikuatkan dengan ucapan terima kasih, sembari menegaskan kembali tentang cita ideal Pamekasan yang diinginkan, melalui tagline yang menjadi spirit, yakni Pamekasan Hebat. “Terima kasih untuk kita semua,” ujarnya, sembari tersenyum.
Pertimbangan Dewan Juri
Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dewan juri hingga Pemkab Pamekasan dinobatkan sebagau menerima penghargaan terkait pelayanan saat pandemi.
Pertama, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam dan Wakilnya Raja’e dinilai memiliki loyalitas tinggi pada kepentingan publik dan rakyat Pamekasan dalam berupaya menangani dan mencegah penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), karena keduanya menghibahkan gajinya untuk para relawan COVID-19, dan hibah gaji pribadi bupati dan wakil bupati itu, hingga pandemi berakhir.
Kedua, bupati juga dikenal memiliki komitmen dan kepedulian yang kuat pada dunia pendidikan dan lembaga pondok pesantren. Terbukti di masa kepemimpinannya ia memberikan beasiswa khusus kepada santri dan penghafal Alquran. Itu artinya, Baddrut keberlangsungan dunia pendidikan menjadi fokus perhatian utamanya, melalui penerapan kebijakan yang terukur dan terarah.
Terukur dalam artian, pemimpin muda ini mampu menerjemahkan minat dan keinginan mayoritas warga Pamekasan yang menjadikan pesantren sebagai lembaga pendidikan alternatif dalam mencetak motal dan mental agamis. Terarah maksudnya, mampu menjembatani keinginan umaro disatu sisi untuk tetap bisa mengenyam pendidikan di lingkup lembaga pendidikan yang islami, dengan keinginan para ulama yang ingin agar pendidikan agama tetap tertanam kuat di kalangan masyarakat Pamekasan secara khusus dan Madura pada umumnya.
Ketiga yang juga menjani nilai plus bagi dewan juri pada ajang “Indonesia Award 2020” itu, Bupati Baddrut Tamam dinilai sebagai pemimpin inovatif dan inspiratif yang mampu membuat program prestisius di masa kepemimpinannya dalam bidang layanan publik, yakni membuat Mall Layanan Publik dalam kurun waktu kurang dari 100 hari sejak yang bersangkutan menjabat sebagai Bupati Pamekasan.
Keempat, Pemkab Pamekasan saat dipimpin Bupati Buddrut Tamam dan Wakilnya Raja’e mampu mengubah yang tidak biasa, tapi bernilai positif dalam mendorong kemajuan ekonomi masyarakat Pamekasan, yakni dengan membranding semua kendaraan dinas di lingkungan Pemkab Pamekasan dengan lukisan batik tulis Pamekasan, dan program tersebut saat ini juga telah menginspirasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang juga membranding mobil dinas dengan motif batik.
Kelima, di bidang layanan kesehatan, Baddrut Tamam dinilai cakap dalam berupaya memperluas akses layanan kesehatan ke desa-desa dengan melalui mobil SIGAP, yakni mobil digunakan untuk antar jemput warga yang sakit dan membutuhkan layanan kesehatan.
Upaya untuk mengidupkan perekonomian masyarakat, tetap berjalan sesuai harapan, meski dalam situasi pandemi COVID-19. Hal ini terbukti dengan tetap menggelar program pelatihan bagi calon wirausaha baru (wub), sebagai upaya untuk menghidupkan perekonomian masyarakat.
Program WUB ini, merupakan program pendukung desa tetamik yang telah dicanangkan sejak Baddrut Tamam baru menjabat sebagai bupati Pamekasan.
Nilai plus lainnya yang juga menjadi pendukung bagi Bupati Baddrut Tamam dalam meraih penghargaan ini, karena komitmennya menghapus praktik suap bagi aparatur sipil negara (ASN) yang hendak menduduki jabatan kepala dinas. Baddrut meyakini, pemerintahan bersih, pemerintahan tanpa suap adalah salah satu bentuk implementasi dari program Gerakan Pembangunan Masyarakat Islami (Gerbang Salam) yang juga menjadi jargon di Kabupaten Pamekasan.
Komitmen bebas suap ini malah disampaikan setelah mantan anggota DPRD Jatim dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini dilantik sebagai Bupati Pamekasan bersama Wakilnya Raja’e.
Pernyataan Baddrut untuk membebaskan tata kelola pemerintahan di Kabupaten Pamekasan bebas suap, ternyata bukan hanya isapan jempol. Bahkan, bupati mengundang secara langsung KPK RI untuk mendampingi pembahasan APBD sebagai upaya bentuk transparansi penggunaan dan pengelolaan anggaran daerah. (PAMEKASAN HEBAT).
Baca Juga Artikel Lainnya:
PAMEKASAN HEBAT 