
PAMEKASAN HEBAT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, mulai mendistribusikan bantuan air bersih ke 311 dusun yang rawan kekeringan dan kekurangan air bersih pada musim kemarau kali ini.
Pendistribusian bantuan air bersih ini sebagai bentuk kepedulian Pemkab Pamekasan dalam berupaya meringankan beban masyarakat. Bupati Pamekasan Baddrut Tamam melepas secara simbolis pemberangkatan armada tangki ke desa-desa yang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih di Mandhepa Agung Ronggosukowati Pamekasan pada 7 September 2020.
“Sesuai hasil pendataan yang kami lakukan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan, kekerinan kali ini melanda 77 desa di 311 dusun,” kata Bupati Pamekasan Baddrut Tamam kala itu.
Dibanding 2019, bencana kekeringan yang melanda Kabupaten Pamekasan berkurang. Sebab, kala itu, kekeringan melanda 82 desa di 331 dusun.
“Ini terjadi, karena pemerintah telah berupaya memenuhi kebutuhan air bersih warga dengan membantu melakukan pengeboran di beberapa desa yang memang rawan kekeringan,” kata Baddrut. [Baca Juga: Pemkab Pamekasan Lakukan Pengeboran di 194 Titik untuk Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih]
Bupati muda yang berpasangan dengan mantan Kepala Desa Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar Raja’e ini lebih lanjut menjelaskan, upaya untuk mengurangi kasus kekeringan saat kemarau terus dilakukan dengan memperbanyak bantuan sumur bor.
Pada pendistribusian bantuan air bersih kali ini, Pemkab Pamekasan menerjunkan sebanyak 11 armada dengan target 11 desa setiap harinya.
“Pendistribusian ini akan berlangsung hingga Oktober 2020, sesuai dengan SK penetapan darurat kekeringan oleh Bupati Pamekasan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Akmalul Firdaus. [Baca Juga: HILMA Dukung Pembangunan Berkesinambungan di Pamekasan]
Menurut Firdus, jenis kekeringan yang melanda 311 dusun di 77 desa di Kabupaten Pamekasan kali ada dua, yakni kering langka dan kering kritis.
Kering kritis terjadi karena pemenuhan air di dusun mencapai 10 liter lebih per orang per hari. Jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan ketersediaan air bersih sejauh 3 kilometer bahkan lebih.
Sementara yang dimaksud dengan kering langka, kebutuhan air di dusun itu di bawah 10 liter saja per orang, per hari. Jarak tempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat, sekitar 0,5 kilometer hingga 3 kilometer.
Saat ini Pemkab Pamekasan juga berupaya melakukan penanganan kasus kekeringan ini secara terintegratif, dengan melibatkan instansi dinas terkait di lingkungan Pemkab Pamekasan. (PAMEKASAN HEBAT)
Baca Juga Artikel Lainnya: