PAMEKASAN HEBAT – Musik dan daul ‘can-macanan/macan gadungan’ memeriahkan pawai taaruf tahun baru hijriah sekaligus Kemerdekaan Republik Indonesia yang digelar oleh ormas Nahdlatul Ulama (NU) Pamekasan, Kamis (18/8/2022).

Pawai taaruf tahun baru Islam yang digelar sebagai rangkaian dari kegiatan memeriahkan satu abad NU ini diikuti oleh 1.268 orang siswa dari 28 madrasah diniyah.

“Pawai taaruf tahun baru Islam yang bersamaan dengan HUT Kemerdekaan RI ini adalah untuk menguatkan visi keumatan dan kebangsaan, karena momentumnya memang bersamaan,” kata Humas Panitia Pelaksana Hairudin.

Musik daul merupakan jenis musik tradisional khas Madura yang populer di kalangan masyarakat Madura.

Jenis musik ini mulai dikenal oleh masyarakat Madura, saat Madura mengalami pemadaman aliran listrik pada tahun 1998. Awalnya merupakan musik patrol, yakni musik yang digunakan oleh masyarakat setempat untuk berpatroli di sekitar lingkungan warga.

Sedangkan ‘Can-macanan’ merupakan jenis kesenian tradisional Madura, yakni sejenis tari barongsai yang sudah populer sejak dulu.

Hairudin menjelaskan, panitia sengaja menampilkan kedua jenis kesenian tradisional pada acara pawai taaruf Tahun Baru Islam dalam rangka memeriahkan satu abad Nahdlaul Ulama dan Kemerdekaan RI itu, agar para siswa dan santri mengenal dan mencintai seni budaya lokal Madura.

“Panitia memandang bahwa anak bangsa yang baik adalah yang memahami dan mencintai budaya, disamping paham tentang nilai-nilai agama,” kata dia.

Pawai taaruf dalam rangka memeriahkan satu abad NU sekaligus HUT Kemerdekaan RI ini juga menampilkan perpaduan nilai antara nilai-nilai kebangsaan dan ke-Islam-an dari Lapangan Bulai, menuju Kecamatan Galis, Pamekasan.

“Kami bangsa, para siswa dari lembaga madrasah diniyah yang ada di bawah naungan NU ini bisa berperan serta dalam kegiatan ini,” kata Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan Mawardi saat menyampaikan sambutan pada acara pelepasan pawai itu. (KIM PAMEKASAN HEBAT)