Desa Bunder Pamekasan Kembangkan Eduwisata Garam

PAMEKASAN HEBAT – Sebagian pemerintahan desa di Kabupaten Pamekasan, kini mulai mengembangkan eduwisata garam, sebagai upaya menghidupkan perekonomian masyarakat petambak garam di wilayah itu.

Menurut Bupati Pamekasan Baddrut Tamam di Pamekasan, Jumat (16/4/2021), desa yang mengembang eduwisata garam itu Desa Bunder di Kecamatan Pademawu, Pamekasan.

“Desa Bunder ini merupakan satu dari 22 desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Pademawu dan desa ini mengembangkan eduwisata garam, karena potensi desa yang terkandug di desa itu, memang produksi garam,” kata Baddrut Tamam.

Desa dengan jumlah penduduk sebanyak 2.766 orang yang terdiri dari 1.311 orang laki-laki dan 1.455 orang perempuan ini, memiliki luas areal lahan 402,77 hektare dengan luas areal tambak garam mencapai 202,26 hektare tambak garam.

wisata garam2Selain karena potensi desa yang ada di desa itu produksi garam, juga karena desa ini pernah berhasil meraih juara dalam bidang ajang kompetisi inovasi desa pada tahun 2019.

“Sehingga berbekal kemampuan itulah, maka aparat di desa itu lalu menetapkan prioritas pengembangan desanya pada bidang produksi dan budidaya garam,” kata bupati.

Menurut Kepala Desa Bunder Iswan Yanti, pengelolaan eduwisata garam di desanya itu dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mutiara Saghere.

“Jadi, selain sebagai destinasi wisata, eduwisata garam yang kami kembangkan ini juga nantinya akan berfungsi menjadi sarana edukasi kepada masyarakat tentang proses pengolahan dan pemanfaatan garam,” kata kepala desa perempuan itu.

Ia menuturkan, pada 4 April 2021, eduwisata garam itu telah diluncurkan dan masyarakat sekitar sudah bisa menikmati berbagai jenis valisitas yang ada di sana.

Di lokasi eduwisata garam ini, pengunjung disuguhkan tentang teknik dan cara memproduksi garam, serta berbagai sarana menarik lainnya untuk melakukan swafoto bersama keluarga.

Pengunjung juga diperkenalkan dengan pengembangan hutan mangrove dengan perahu kecil yang disediakan oleh pihak pengelola.

Masyarakat juga bisa mengetahui secara langsung hasil produksi garam, dari etalasi hasil produksi garam yang disediakan oleh pengelola di lokasi ini.

“Dan melalui eduwisata garam ini, kami berharap, akan ada nilai tambah dari pendapatan asli desa yang akan kita terima nanti,” kata Direktur DUMDes Mutiara Saghere Taufiq Hidayat.

Ia menuturkan, pendapatan asli desa (PADes) Bunder pada tahun 2020 sebesar Rp32,3 juta dengan pericnian, Rp31 juta dari sewa tanah kas desa dan Rp1,3 juta dari penjualan garam yang dikelola warga di desa itu.

“Kami yakin dengan dibangunnya eduwisata garam ini, PDADes kami nantinya bisa meningkat, mengingat keberadaan eduwisata ini, bisa dipastikan akan memiliki dampak sistemik pada sektor usaha lainnya, seperti perdagangan oleh para pelaku usaha mikro yang ada di desa ini,” katanya, menjelaskan. (PAMEKASAN HEBAT)

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s