Bupati Baddrut Tamam Tinjau Lokasi Longsor di Pesantren An-Nidhomiyah

PAMEKASAN HEBAT – Bupati Pamekasan Baddrut Tamam meninjau lokasi tebing longsor yang menimpa Pondok Pesantren An-Nidhomiyah, di Dusun Jepun, Desa Bindang Kecamatan Pasean, Rabu (24/2/2021) bersama Sekda Totok Hartono, didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Amin Jabir.

Bupati memantau lokasi bukit longsor yang mengakibatkan lima orang santri meninggal dunia. Setelah mengecek beberapa lokasi, bupati kemudian duduk bersama pengasuh pondok pesantren seraya memberikan dukungan moril dan moral agar sabar menghadapi musibah itu.

Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Pamekasan tersebut meminta petugas bergerak cepat, mengevakuasi material longsor, sehingga aktivitas santri kembali normal seperti sedia kala.

“Musibah ini tidak hanya untuk An-Nidhomiyah, akan tetapi merupakan musibah kita semua,” katanya.

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam saat meninjau lokasi longsor di Pondok Pesantren An-Nidhomiyah, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Rabu (24/2/2021).

Bupati mengatakan, akan mengkaji faktor yang menyebabkan bukit tersebut longsor untuk tindakan lebih lanjut, termasuk kajian struktur tanah agar bantuan yang disalurkan sesuai dengan kebutuhan.

Sebanyak lima orang santri Pondok Pesantren An-Nidhomiyah Pamekasan, Jawa Timur, meninggal dunia akibat musibah tebing longsor Rabu (24/2/2021) sekitar pukul 02.00 WIB.

Kelima orang santri korban tebing longsor yang meninggal dunia itu, semuanya berasal dari luar Kabupaten Pamekasan, yakni dari Kabupaten Jember sebanyak 3 orang, Sampang 1 orang dan dari Kabupaten Sumenep sebanyak 1 orang.

Masing-masing bernama Santi (14) warga Desa Dukohmencek, Kecamatan Sukorambi, Nur Azizah (13) dari desa yang sama, serta Siti Komariyah (17) asal Desa Palampang, Kecematan Sumber Jambi, Jember Jawa Timur.

Korban meninggal dunia dari Kabupaten Sampang bernama Robiatul Adawiyah (14) asal Desa Poreh, Kecamatan Karangpenang, sedangkan yang dari Kabupaten Sumenep bernama Nabila (12), asal Desa Sempong Barat, Kecamatan Pasongsongan.

Bencana alam yang menelan korban 5 orang santri meninggal dunia, 1 orang patah tulang dan 1 orang lainnya selamat ini berawal dari hujan lebat yang terjadi mulai sekitar pukul 00.30 WIB.

Tiba-tiba tebing setinggi sekitar 7 meter yang ada di samping pondok pesantren longsor dan menimpa 2 kamar pondok putri yang ditempati 7 orang. Warga di sekitar pesantren langsung bergotong royong menyingkirkan material tanah yang menimpa dua kamar pondok santri putri.

Sementara itu, Kecamatan Pasean termasuk salah satu kecamatan dengan status daerah rawan longsor diantara tujuh kecamatan lainnya yang masuk daerah rawan bencana lainnya.

Selain Pasean, kecamatan lain yang juga masuk dalam status rawan bencana tanah longsor, Kecamatan Waru, Pakong, Pegantenan dan Kecamatan Kadur, Pamekasan. Dua kecamatan lainnya, yakni Kecamatan Pamekasan dan Kecamatan Pademawu, masuk wilayah kecamatan dengan status rawan banjir. (PAMEKASAN HEBAT)

Baca Juga Artikel Lainnya tentang Pamekasan:

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s