Bayi Mungil Itu Lahir Setelah Ketukan Palu Pemberhantian Sang Abi

PAMEKASAN HEBAT – Bagi Yuni Lailatul Fitriyah, istri mendiang Wakil Bupati Pamekasan Raja’e, Senin tanggal 15 Februari 2021 ini memberikan cacatan khusus dalam perjalanan hidupnya. Sebab, pada hari itu, suaminya diberhentikan dengan terhormat di forum Rapat Paripurna DPRD Pamekasan sebagai wakil bupati.

Forum rapat paripurna DPRD Pamekasan itu resmi mengusulkan pemberhentian Wabup Raja’e, dan pada hari yang sama di jam berbeda, yakni Senin sore, sekitar pukul 16.30 WIB, putrinya lahir. Senin 15 Februari 2021, tentu merukan hari yang penuh sejarah. Sang buah hati lahir, bersamaan dengan almarhum suaminya resmi diberhentikan sebagai wakil bupati.

Istri mendiang Raja’e, mantan Wakil Bupati Pamekasan itu melahirkan bayi mungil perempuan di Bidan Praktik Mandiri (BPM) Istiqomah, yakni di Bidan Eva, di Jalan Sersan Mesrul Nomor 34, Kelurahan Gladak Anyar, Kecamatan Pamekasan, sekitar pukul 16.30 WIB. “Anak Pak Raja’e dan Bu Yuni lahir dengan selamat,” kata mantan Ajudan Wabup Pamekasan Tidar Anugrah Haq.

Sejak anak pertama, hingga keempat, dan yang terakhir anak kelima, memang melalui pertolongan Bidan Eva ini.

Catatan penting akan perjalanan hidup mendiang Raja’e dengan Yuni Lailatul Fitriyah ini, tidak hanya menjadi perhatian Yuni dan keluarganya, akan tetapi hampir semua elemen masyarakat Pamekasan.

Mantan Kepala Desa Blaban Sukrianto misalnya. Ia mengunggah status khusus di akun facebook miliknya. “…tadi pagi abimu diberhentikan naak…dan kamu sorenya keluar…dan semoga kamu dan saudara2mu menjadi anak yang bisa menggantikan perjuangan abimu amiiiin,”. Demikian unggahan mantan Kades Blaban ini, sembari menggunggah simbol emosi tangis haru.

Begitu juga dengan teman dekat almarhum, Azis Muslim. Mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Al-Khairat, Pamekasan juga mengunggah tentang kehiran anak kelima mendiang Raja’e disertai dengan foto yang bayi dan rekaman vedio persidangan saat lembaga legislatif itu, menetapkan usulan pemberhentikan mendiang Raja’e.

“Alhamdulillah..hari ini, Senin 15/02/2021, putri yg ke-5 dari pasangan Alm H Raja’e (Wakil Bupati Pamekasan) dan Ibu Yuni Lailatul Fitriyah telah lahir secara normal. Dan…Subhanallah kelahirannya bersamaan dengan momentum rapat paripurna DPRD tentang pemberhentian secara hormat Alm. H. Raja’e sebagai Wakil Bupati Pamekasan. Seperti sebuah isyarat bahwa perjuangan dan pengabdiannya tidak akan pernah pudar dan kelak akan dilanjutkan oleh anak2nya. Semoga menjadi anak yg sholihah. Amiin”, tulis Azis Muslim di akun facebooknya.

Rapat Paripurna tentang Pemberhentian mendiang Raja’e sebagai Wakil Bupati Pamekasan selesai sekitar pukul 11.30 WIB. Pada pukul 16.30 WIB putri kelimanya lahir.

Mendiang Raja’e memang dikenal sebagai sosok yang rendah hati, bersahaja dan dikenal akrab dengan siapapun. Kemampuan mengkomunikasi berbagai persoalan dengan semua kalangan, pada akhirnya disepakati oleh sebagian tokoh dan mayoritas kepala desa di wilayah pantai utara Pamekasan untuk maju sebagai Wakil Bupati Pamekasan pada pilkada 2018.

Adalah Calon Bupati Baddrut Tamam yang mampu menangkap potensi terpendam sang Putra Desa Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan itu sebagai pendampingnya untuk maju pada Pilkada 2018. Kecerdasan intuitif “Ra Baddrut” memilih mendiang Raja’e inilah yang menjadi salah satu penyabab menghantarkan keduanya terpilih sebagai pasangan Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan.

Sebenarnya, siapapun yang menggandeng saya, pasti menang Lek. Waktu itu, kan representasinya utara dengan selatan,” kata wabup dalam sebuah pertemuan dengan alumni HMI Komisariat IAIN Madura di Pendopo Wabup, tiga bulan setelah yang bersangkutan dilantik oleh Gubernur Jatim.

Style santai dan tak mau dihormati secara berlebihan seolah menjadi identitas diri yang sudah tertanam kuat mendiang. Putra desa dari Bujur Barat ini, memang tidak secakap Bupati Baddrut Tamam dalam hal menyampaikan gagasan di depan publik, akan tetapi pola komunikasi handal yang menjadi kemampuan personal yang bersangkutan membuat ia dipercaya sebagai representasi para kepala desa di wilayah utara Pamekasan hingga akhirnya didukung sepenuhnya untuk maju di Pilkada 2018.

Isak Tangis di Ruang Sidang
Suasana haru akan hilangnya orang nomor 2 di lingkungan Pemkab Pamekasan tidak hanya dirasakan keluarga dan kerabat dekat mending Raja’e, akan tetapi juga oleh para anggota legislatif di DPRD Pamekasan.

Pada rapat perbentikan Wabup Raja’e misalnya, suasana haru juga menyelimuti ruang rapat saat sidang paripurna digelar di lantai II Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Senin siang, (15/2/2021).

Rapat yang dihadiri Bupati Pamekasan berikut jajaran Forkopimda itu, dipimpin Ketua DPRD Pamekasan, Fathorrahman. Sebelum ketok palu, Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Syafiuddin membacakan Surat pemberhentian Wabup karena meninggal dunia pada tanggal 31 Desember 2020.

Usai pembacaan surat pemberhentian Wakil Bupati Pamekasan, H Raja’e, Ketua DPRD Pamekasan Fathorrahman tak kuasa menahan isak tangisnya. Bahkan, satu anggota DPRD dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ali Masykur terlihat keluar ruangan sidang sembari sesenggukan.

“Selanjutnya, DPRD Pamekasan akan mengusulkan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Jatim yaitu, penetapan pemberhentian H Raja’e sebagai Wakil Bupati Pamekasan periode 2018-2023,” ujar Fathor terbata-bata.

Usai rapat, Fathorrahman mengatakan, rapat paripurna pemberhentian Wakil Bupati Pamekasan itu dilaksanakan agar bisa ditindaklanjuti dengan pengusulan dan penetapan wabup baru di lingkungan pemerintah Kabupaten Pamekasan. Rapat tersebut sekaligus sebagai pembuka dari tahapan-tahapan proses pemberhentian sekaligus pemilihan wakil bupati
Pamekasan.

Fathor kemudian bercerita perihal kenangan bersama Raja’e. Ia mengaku jika spontanitas mengeluarkan air mata saat sidang paripurna pemberhentian mendiang Raja’e. Ia berharap agar warga pamekasan senantiasa mendoakan agar amal mendiang raja’e bisa diterima di sisi Allah.

“Soal tahapan selanjutnya, dimohon bersabar, sesuai kesepatakan nanti kita akan melalui tahapan ‘selanjutnya setelah 100 hari kematian Raja’e,” kata mantan Kades Potoan Daya yang juga teman sejawab mendiang Raja’e di HMI Pamekasan.

Kesan Luar Biasa
Sementara itu, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengaku memiliki kesan luar biasa selama berjuang mengabdi kepada masyarakat bersama almarhum Wakil Bupati Raja’e.

Almarhum Raja’e merupakan sosok yang baik, ikhlas dan penyabar, serta pejuang yang tangguh dalam mengabdikan diri kepada Pamekasan guna menjadikan kabupaten biasa menjadi kabupaten yang berdaya saing dengan kabupaten maju lainnya di Indonesia.

“Beliau itu luasa biasa, pak wabup itu ikhlas. Berkomitmen untuk berjuang bersama-sama membawa kabupaten ini untuk terus berkemajuan dan bersaing dengan kabupaten maju di Indonesia,” katanya usai rapat paripurna pemberhentian wabup Raja’e secara terhormat di gedung DPRD Pamekasan, Senin (15/2/2021).

“Saya sungguh berduka sekali, pimpinan DPRD berduka, dan elemen masyarakat juga berduka atas wafatnya almarhum Raja’e. Kita doakan semoga amal almarhum diterima oleh Allah SWT dan segala khilafnya diampuni,” harapnya. (A1/HSB/PAMEKASAN HEBAT)

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s