PAMEKASAN HEBAT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan merilis sebanyak 41.433 jiwa terdampak bencana alam selama 2022 dan sebanyak 453 jiwa mengungsi akibat musibah tersebut.
“Ada tujuh jenis bencana yang terjadi di Pamekasan selama 2022 dengan jumlah total mencapai 690 kejadian,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pemkab Pamekasan Amin Jabir dalam rilis yang disampaikan kepada media, Selasa (3/1/2023).
Jabir merinci, ketujuh jenis bencana yang terjadi di Pamekasan sepanjang 2022 itu terdiri dari bencana banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, kekeringan kebakaran hutan dan lahan, gelombang ekstrem atau abrasi dan gempa bumi.
Bencana banjir terjadi sebanyak 26 kali, tanah longsor terjadi di 82 titik, cuaca ekstrem terjadi sebanyak 233 kali dan kekeringan terjadi di 321 lokasi/dusun.
“Kalau kebakaran hutan dan lahan dalam catatan kami terjadi sebanyak 18 kali, gelombang ekstrem atau abrasi terjadi di tujuh lokasi, sedangkan gempa bumi terjadi sebanyak tiga kali selama 2022,” katanya, menjelaskan.
Kalaksa BPBD Amin Jabir menjelaskan, bencana alam yang terjadi selama Januari hingga 31 Desember 2022 itu telah menyebabkan sebanyak 289 rumah warga rusak parah, delapan unit rusak berat, dua unit rusak sedang, dan sebanyak 279 rumah rusak ringan.
Fasilitas yang rusak terdata sebanyak 10 unit, terdiri dari fasilitas ibadah sebanyak empat unit, fasilitas pendidikan empat unit dan fasilitas kesehatan sebanyak dua unit.
“Kalau jalan dan jembatan yang rusak akibat bencana alam yang terjadi di Pamekasan selama 2022 sebanyak 24 lokasi,” katanya, menjelaskan.
Amin Jabir menjelaskan, pihaknya telah menyampaikan laporan kepada Pemprov Jatim terkait kejadian bencana yang terjadi di Pamekasan dan menyebabkan banyak fasilitas rusak di Pamekasan itu.
“Bencana terakhir yang terjadi di Pamekasan adalah banjir, yakni pada akhir tahun 2022 dan musibah ini melanda Kecamatan Kota Pamekasan, Kecamatan Pasean dan Kecamatan Proppo dengan jumlah terdampak sebanyak 1.552 kepala keluarga,” katanya, menjelaskan. (KIM PAMEKASAN HEBAT)