PAMEKASAN HEBAT – DPRD Pamekasan kini terus berupaya memperjuangkan adanya sebagian petani yang kesulitan mendapatkan jatah beli pupuk bersubsidi di sejumlah kios penjual pupuk bersubsidi di Pamekasan.
Menurut Ketua DPRD Pamekasan Halili Yasin, berdasarkan hasil serap informasi dan laporan yang disampaikan masyarakat ke lembaga itu, sebagian petani di Kabupaten Pamekasan mengaku kesulitan mendapatkan jatah beli pupuk bersubsidi.
“Fakta ini terungkap setelah kami melakukan serap informasi secara langsung kepada masyarakat di sejumlah kecamatan di Pamekasan,” kata Halili, Jumat (30/9/2022) malam.
Halili menjelaskan, petani yang kesulitan mendapatkan jatah beli pupuk bersubsidi itu semuanya yang tidak tergabung dalam kelompok tani.
Sesuai dengan ketentuan, jatah beli pupuk bersubsidi saat ini hanya bagi petani yang tergabung dalam kelompok tani. Sedangkan di Pamekasan, masih banyak petani yang tidak tergabung dalam kelompok tani.
Menurut dia, para petani yang tidak tergabung di kelompok tani itu hampir tersebar di semua kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
“Kami di DPRD Pamekasan perlu mengkomunikasikan persoalan ini dengan instansi dinas terkait, mumpung saat ini belum memasuki musim tanam padi dan jagung,” kata politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan ini menjelaskan.
Halili menjelaskan, kebijakan pemerintah menyalurkan pupuk bersubsidi hanya melalui petani yang tergabung dalam kelompok tani sebenarnya sudah tepat untuk mencegah penyalahgunaan di lapangan.
Namun, fakta tentang adanya petani yang tidak bisa mendapatkan jatah beli pupuk bersubsidi karena tidak tergabung dalam kelompok tani, harus diperhatikan.
“Karena setelah kami melakukan penelitian lebih lanjut dari hasil serap informasi dan aspirasi yang dilakukan DPRD Pamekasan, yang tidak tergabung di kelompok tersebut, memang benar-benar petani,” katanya.
DPRD secara kelembagaan akan berkoordinasi dengan OPD terkait, agar masalah itu segera diselesaikan, karena merugikan petani.
Di Kabupaten Pamekasan, jumlah kelompok tani terdata sebanyak 1.104 kelompok dengan jumlah petani terdata sebanyak 138 ribu orang lebih. Mereka itu tersebar di 178 desa dan 11 kelurahan di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan. (MIMBAR LEGISLATIF)