PAMEKASAN HEBAT – Pendekatan Pentahelix atau multipihak disepakati menjadi model pendekatan dalam pelaksanaan program perubahan prilaku dalam menghadapi pandemi COVID-19 di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur sebagai upaya menekan penyebaran dan meningkatkan kesadaran masyarakat berprilaku hidup sehat.
Menurut Manajer Program Ubahlaku Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pamekasan Hendri Masduki, Senin (3/1/2022), kesepatan itu sesuai dengan hasil lokakarya yang digelar di Pamekasan pada 28 dan 29 Desember 2021.
“Melalui pendekatan ini, diharapkan hasil yang lebih maksimal dalam mewujudkan prilaku hidup sehat dan pada akhirnya mampu menekan penyebaran COVID-19,” katanya, menjelaskan.
Pentehelix merupakan konsep pendekatan multipihak dimana unsur Pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media bersatu padu.
MDMC Pamekasan merupakan pelaksana Program Ubah (Usaha Berubah Perilaku Hadapi COVID-19), yakni program hasil kemitraan Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Kementerian Australia.
Pada tanggal 28 dan 29 Desember 2021, institusi ini melakukan evaluasi program yang telah dijalankan selama ini dalam bentuk kegiatan lokakarya.
Hasilnya, forum menyepakati bahwa untuk bisa mewujudkan perubahan prilaku di kalangan masyarakat agar konsisten dalam menjalankan protokol kesehatan, maka perlu dilakukan pendekatan model pentahelix.
Konsep pentahelix atau multipihak merupakan konsep pendekatan terintegratif dimana unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media bersatu padu.
Program Ubah bisa berjalan dengan baik, apabila ada dukungan penuh dari semua elemen, terutama dalam menegakkan disiplin protokol kesehatan di kalangan masyarakat.
Lokakarya tentang “Kajian Resiko dan Kebijakan Penanganan Pandemi COVID-19 pada Sektor Pendidikan untuk Pemangku Kepentingan di Kabupaten Pamekasan” itu lalu dilanjukan dengan kajian khusus dan perumusan rekomendasi pada 30 dan 31 Desember 2021.
Semua elemen dari unsur pemerintah, organisasi kemasyarakat, profesi dan organisasi keagamaan dilibatkan dalam kegiatan itu.
Antara lain Dinas Pendidikan, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD), Kementerian Agama RI Kabupaten Pamekasan sebagai sebagai representasi Pemerintah, dan unsur Civil Society seperti Dikdsmen Muhammadiyah dan Aisyiyah, LP Ma’arif NU, YPLP PGRI, Yayasan Santo Thomas Katolik, dan Pengelola Pendidikan Inklusi, serta organisasi kemasyarakatan (ORMAS) dan organisasi kepemudaan (OKP) dan dari unsur pers, yakni perwakilan daru Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), lalu HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) dari unsur pengusaha.
Secara terpisah Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengapresiasi hasil lokakarya MDMC Muhammadiyah itu.
Menurut bupati, pendekatan Pentahelix memang merupakan pendekatan tepat guna dan bernilai guna dalam mewujudkan program yang melibatkan banyak orang.
“Selain akan lebih terukur, juga hasilnya lebih baik, karena semua pihak padu dalam merealisasikan program yang diinginkan, baik pemerintah, masyarakat, akademisi, pengusaha dan media,” katanya.
Peran aktif semua pihak dan semua elemen masyarakat merupakan kunci sukses keberhasilan pelaksanaan program, termasuk program mencegah penyebaran COVID-19 dan mengubah prilaku hidup sesuai dengan ketentuan protokol kesehatan. (A1/AB/ PAMEKASAN HEBAT)