PAMEKASAN HEBAT – Sekretaris Daerah Kabupaten Pamekasan Totok Hartono berjanji akan memberikan fasilitas kegiatan kepada warga penyandang disabilitas di daerahnya, dan komitmen ini sebagai bentuk respon positif terhadap usulan para penyandang disabilitas yang tergabung dalam Perkumpulan Penyandang Disabilitas Madura (PPDM).

Menurut Totok, keberadaan kaum disabilitas telah diakomodir oleh pemerintah berdasarkan UU No 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM) dan UU NO 19 Tahun 2011, serta UU NO 54 Tahun 2019 tentang Penyandang Disabilitas. Untuk Kabupaten Pamekasan, payung hukum tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) No 6 Tahun 2018 yang terkandung dalam 14 Bab dan 79 Pasal.

“Para penyandang disabilitas merupakan bagian dari masyarakat yang mempunyai hak demi mewujudkan kemandirian dan kesetaraan agar sama dengan yang lain,” ujar Totok saat menerima kunjungan dari PPDM di Ruang Peringgitan Dalam Rumah Dinas Bupati Pamekasan, Selasa (26/1/2021).

Perda tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas diharapkan tidak hanya sekadar menjadi aturan belaka melainkan bisa direalisasikan sebagaimana mestinya. Bahkan, Organisasi yang dipimpin oleh Aswari ini diharapkan bisa memberikan kontribusi terhadap pembangunan Pemkab Pamekasan.

“Di Pamekasan telah ada Perda NO 6 tahun 2018. Disana terkandung 14 bab dan 79 pasal. Ini artinya apa bahwa apa yang menjadi harapan pengurus PPDM ini sudah ada dasar hukumnya, di kita sudah ada, dan kegiatan ini sebenarnya sudah mendapatkan perhatian dari Pemkab,” katanya.

Totok Hartono menegaskan, Pemkab Pamekasan bakal menyediakan dana hibah yang akan disalurkan oleh Bagian Kesra atau Dinas Sosial untuk para penyandang disabilitas. Hibah itu menyangkut kegiatan yang diperlukan pembiayaannya dari ABPD. Ia menyarankan agar pengurus PPDM nanti bisa mengajukan suatu kegiatan yang dituangkan dalam suatu proposal untuk mendapatkan bantuan tersebut.

“Nanti akan melalui proses seleksi serta menyesuaikan dengan keuangan kita, karena anggaran ABPD kita sangat terbatas, tetapi saya sepakat bahwa pemkab akan memperhatikan kegiatan-kegiatan yang tadi sudah disampaikan,” ungkapnya.

Terakhir, Totok meminta agar beberapa masalah yang dihadapi penyandang disabilitas bisa disikapi dengan rasional. Pasalnya, penanganan dan permberdayaan terhadap para penyandang disabilitas bukan hanya dalam jangka pendek. Melalui Dinsos setempat, Ia bakal mengkaji tentang bantuan yang mungkin bisa dilakukan dalam jangka pendeknya.sementara untuk program jangka panjang, para penyandang disabilitas akan diberikan kegiatan usaha.

“Nantinya, Dinsos akan koordinasi dengan Disnaker untuk memberikan kegiatan yang bisa menopang sendi sosial ekonomi bagi mereka, sesuai regulasi dan aturan yang ada,” tutupnya.

Diantara penyandang disabilitas yang hadir dalam audiensi tersebut, tiga orang telah mengharumkan nama Pamekasan ditingkat nasional hingga internasional. Mereka berhasil meraih medali dalam lomba atlet disabilitas.

Mudani, salah satu penyandang disabilitas yang meraih medali di ajang internasional tenis meja, Isman Apriyanto di cabang renang tingkat nasional dan Nurhasanah cabang lari maraton tingkat nasional.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pamekasan, Moh Tarsun mengaku masalah disabilitas ini adalah bagian dari tugas lembaga yang dipimpinnya untuk memfasilitasi. Ia berjanji akan melakukan pertemuan teknis lagi untuk membicarakan tentang apa saja prioritas yang akan diberikan kepada mereka, baik personal maupun secara organisatoris.

Tarsun mengaku, saat ini ada dua organisasi para penyandang disabilitas. Selain PPDM juga ada PPDI yakni Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia yang sebelumnya juga melakukan audiensi dengan Pemkab setempat, bahkan telah selesai melakukan kegiatan operasi bibir sumbing.

“Tentunya semuanya akan kami programkan dan tetap kami fasilitasi kalau ada kegiatan, oleh karena itu mari kita duduk bersama para pengurus di Dinsos atau dimana inventarisir apa yang perlu kami fasilitasi,” tegas Tarsun. (A1/HSB/PAMEKASAN HEBAT)