Wabup Raja’e Ajak HMI Perkuat Nilai-nilai Kepahlawanan

PAMEKASAN HEBAT – Wakil Bupati Pamekasan, Jawa Timur Raja’e mengajak aktivis mahasiswa yang tergabung dalam organisasi ektra kampus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) agar memperkuat nilai-nilai kepahlawanan guna mensukseskan misi organisasi itu sebagai kader umat dan kader bangsa.

“Dalam konteks revolusi industri 4.0 ini, adik-adik HMI harus mampu berperan aktif melakukan sesuatu yang berguna bagi bangsa dan negara dengan, sesuai dengan misi keummatan dan kebangsaan HMI,” kata Raja’e saat menyampaikan sambutan dalam acara pelantikan Pengurus HMI Komisariat Tarbiyah dan Insan Cita Cabang Pamekasan di Pendopo Budaya Pemkab Pamekasan, Minggu (10/11/2019).

Di era ini, sambung dia, keterampilan personal masing-masing individu sangat dibutuhkan, untuk mengimbangi kecanggihan teknologi dan perubahan yang sangat cepat. Keterampilan personal dan pengusaan informasi dan teknologi sangat dibutuhkan.

HMI sebagai organisasi mahasiswa yang memiliki sejarah penting dalam pergerakan mahasiswa di Indonesia, menurut Raja’e harus mampu berperan aktif, dan menguasai keadaan dengan bekal ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga tergilas arus global. [Baca Juga: Bina Semangat Kepahlawanan Pemuda dengan Diklat Bela Negara]

Wabup Raja’e yang juga mantan Ketua Umum HMI Cabang Pamekasan ini lebih lanjut mengajak agar momentum Hari Pahlawan kali ini menjadi refleksi bersama bagi-bagi kader-kader HMI untuk mengisi perjuangan dan nilai-nilai kepahlawanan dalam konteks kekinian.

“Kalau dulu perjuangan yang dilakukan oleh para pejuang bangsa ini dengan terjun ke medan tempur untuk mengusir penjajah, maka dalam konteks saat ini dan kedepan nanti, yang perlu diantisipasi, baik oleh pemerintah maupun adik-adik mahasiswa ini adalah perjajahan dalam bentuk wajah baru,” katanya.

Mahasiswa, sebagai generasi penerus bangsa, harus mampu menjadi pejuang dan pahlawan masa kini, karena masa depan bangsa adalah ditentukan oleh generasi muda saat ini.

“Artinya, kalau ingin melihat masa depan bangsa, maka lihatnya bagaimana upaya pada generasi muda bangsa saat ini, teruma adik-adik aktivis seperti HMI ini,” katanya. [Baca Juga: Wabup Raja’e Ingin Mahasiswa Jadi Garda Depan Berantas Narkoba]

Di bagian akhir sambutannya, mantan Kepala Desa Bujur Barat, Kecamatan Batumarmar yang kini menjadi Wakil Bupati Pamekasan Baddrut Tamam ini meminta agar HMI juga mempersiapkan diri untuk menyambut revolusi industri 5.0.

Wabup menjelaskan, di era ini, peran-peran manusia berangsur tergantikan oleh kehadiran teknologi canggih seperti robot cerdas yang akan menggantikan peran pekerjaan manusia.

“Yang terpenting adalah bagaimana kita harus bisa memanfaatkan era kemajuan ini, sehingga kita bisa menjadi tuan rumah, atau pengelolaan di era yang serba modern ini,” katanya.

Menurut Ketua Panitia Pelantikan Kedua Pengurus HMI Komisariat itu, yakni Komisariat Tarbiyah dan Insan Cita Achmad Rhobettah, pelantikan kedua pengurus HMI komisariat itu sengaja digelar secara bersama dan bertepatan dengan Hari Pahlawan, untuk mengingatkan akan pentingnya program organisasi kedepan yang didasarkan pada nilai-nilai kepahlawanan.

Wabup Raja’e juga menjadi saksi serah terima jabatan pengurus di acara pelantikan itu bersama Ketua Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum (LKBH) IAIN Madura Sulaisi Abdurrazaq, serta sejumlah anggota Korp Alumni HMI Pamekasan lainnya. [Baca Juga: Pamekasan Raih Penghargaan Layak Pemuda Kategori Utama]

Usai pelantikan acara dilanjutkan dengan seminar bertajuk “Revitalisasi Semangat Juang Perkaderan Menuju Arah Juang HMI kedepan” dengan narasumber Ketua LKBH IAIN Madura Sulaisi Abdurrazaq.

Organisasi ektra kampus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan organisasi mahasiswa tertua di Indonesia. Didirikan pada 5 Februari 1947 oleh Lafran Pane di Sekolah Tinggi Islam (STI) Yogyakarta yang kini berumah menjadi UII Yogyakarta.

Saat pertama kali didirikan organisasi ini mengusung dua missi, yakni mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dan menyebarluaskan ajaran agama Islam dan organisasi mahasiswa ini merupakan organ independen dan tidak berafiliasi dengan ormas Islam manapun.

Mahasiswa dari berbagai latar belakang organisasi keagamaan, seperti NU, Muhammadiyah, Persis, Al-Isyad, SI dan Hidayatullah bebas bergabung dengan organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia ini. Atas dasar itulah, dan didukung dengan pola pikir keagamaan yang inklusif sebagaimana tertuang dalam Nilai Identitas Kader (NIK) HMI, sehingga organisasi mahasiswa Islam ini sering disebut sebagai “Miniatur Islam di Indonesia”. (PAMEKASAN HEBAT)

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s