PAMEKASAN HEBAT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, memperbolehkan aparatur sipil negara (ASN) melakukan mudik Lebaran 1443 Hijriah menggunakan kendaraan dinas.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Pamekasan Totok Hartono, kebijakan itu sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Bupati No. 032/150/432.031/2022 tentang Penggunaan Kendaraan Dinas Selama Libur Nasional dan Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah di Lingkungan Pemkab Pamekasan.
“Dalam SE Bupati Pamekasan ini disebutkan bahwa mudik dengan kendaraan dinas diperbolehkan karena dengan catatan, kendaraan dinas yang dibawa mudik itu yang telah dibranding batik tulis Pamekasan,” katanya kepada media di Pamekasan.
Prasyarat itu, karena Pemkab Pamekasan ingin membantu para perajin batik tulis Pamekasan, sehingga dengan membawa kendaraan dinas yang telah dibranding batik tulis tersebut, sama dengan membantu mempromosikan batik tulis Pamekasan kepada khalayak. “ASN yang dimaksud tentunya merupakan ASN yang berasal dari luar wilayah Madura Raya,” katanya.
Bagi ASN yang berasal dari Madura, menurut Totok diminta untuk menggunakaan kendaraan dinas yang belum dibranding batik tulis.
“Kan sebagian kendaraan di Pemkab Pamekasan ada yang belum. Nah, yang belum ini khusus untuk ASN yang ada di Madura saja,” katanya, menjelaskan.
Sekda Pemkab Pamekasan Totok Hartono menjelaskan, Pemkab Pamekasan berkepentingan membantu para perajin batik tulis di Pamekasan dengan membranding kendaraan dinas berupa mobil dan sepeda motor, agar batik hasil kerajinan masyarakat Pamekasan dikenal luas di masyarakat.
“Jadi, kita ingin pemasaran batik itu laris, dan ini juga menjadi bagian dari upaya mendorong pecepatan pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19 ini,” katanya, menjelaskan.
Berdasarkan data Pemkab Pamekasan, perajin batik tulis di kabupaten ini tersebar di 38 sentra, dengan 933 unit usaha, dan 6.526 orang menggantungkan nasibnya pada jenis usaha kreatif ini.
Ekonomi usaha batik ini menyumbang 1-2 persen dalam sektor industri, lebih rendah dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang mencapai 35,66 persen, kemudian posisi kedua ditempati oleh sektor perdagangan besar dan eceran (19,61 persen), dan kontribusi terbesar ketiga adalah sektor konstruksi, yakni 10,12 persen. (KIM PAMEKASAN HEBAT)
