PAMEKASAN HEBAT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pamekasan membangun drainase di 67 titik yang tersebar di 13 kecamatan sebagai upaya untuk memperlancar saluran irigasi, dan mencegah terjadinya banjir.
Kepala Dinas PUPR melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Sistem Drainase Ika Yulia Rahmawati mengungkapkan, pembangunan tersebut dalam rangka memaksimalkan umur jalan. Hingga saat ini proyek pengerjaan 67 drainase hampir selesai. Pihaknya juga memantau proyek tersebut secara berkala.
“(Proyek pengerjaan) sudah mendekati seratus persen, dan kami selalu monitoring, meskipun tidak bersama konsultan pengawas,” ujarnya.
Ika melanjutkan pihaknya juga memanfaatkan konsultan pengawas untuk mengawasi pengerjaan di lapangan, sehingga dapat diketahui progres pembangunannya dalam setiap hari. Para petugas selalu intens ke lapangan dan menghitung data pelaksanan untuk memastikan agar proyek tersebut sesuai dengan aturan yang ada.
“Jadi setiap hari, mereka (konsultan pengawas) selalu ke lapangan, selalu dihitung untuk data progres per harinya, mutu, dan pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan spek yang dimiliki,” paparnya.
Ika merinci, pembangunan drainase tahun ini dibagi menjadi dua kategori dari total 67 drainase di 53 titik drainase lingkungan dan 14 drainase perkotaan. Untuk drainase lingkungan, sudah 35 pekerjaan yang sudah seratus persen. Dan unutk drainase perkotaan hanya tinggal menunggu pengecekan volume tergela.
Lebih lanjut, ia mengutarakan, tenggang waktu yang diberikan untuk pembangunan drainase rata-rata sembilan puluh hari. Untuk memastikan pengerjaan drainase, pihaknya sering turun ke lapangan, begitu pula apabila ada laporan dari masyarakat.
“Sebelum jadi, kami periksa. Jangan sampai kurang dari spek yang ada,” ulasnya.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengatakan perbaikan infrastrukur merupakan bagian dari lima program prioritasnya 2018-2023, disamping program reformasi birokrasi, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Infrastruktur yang layak akan menunjang perekonomian warga Pamekasan, sehingga tidak ada lagi kesenjangan antara pembangunan di Desa dengan di Kota.
“kita ingin membangun pamekasan secara merata tidak ada lagi pamekasan selatan atau utara, tidak ada lagi Pamekasan Kota atau Desa, karena yang ada hanya Pamekasan Hebat,” tegasnya. (A1/Hsp/318/ PAMEKASAN HEBAT)