PAMEKASAN – Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Pamekasan, melakukan pendampingan dan bimbingan kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tentang teknik transaksi digital dengan menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
Salah satunya seperti yang dilakukan mahasiswa KKN 09 di Desa Waru Barat, Kecamatan Waru, Pamekasan.
“Ini kami lakukan guna mendukung inklusi keuangan dan literasi digital masyarakat, terutama bagi pelaku UMKM,” kata Ketua Kelompok KKN 09 Moh Farhan Hadi dalam keterangan tertulis yang diterima KIM Pamekasan Hebat, Selasa (5/8/2025).
Hadi dan teman-temannya mendatangi para pelaku usaha dari rumah ke rumah (door to door), dan membimbing para pelaku usaha agar bisa menggunakan sistem pembayaran secara digital.
“Intinya, melalui pendampingan dan pembinaan dari rumah ke rumah ini, kami ingin membantu pelaku UMKM yang ada di Desa Waru Barat agar tidak tertinggal dalam arus digitalisasi yang saat ini menjadi kebutuhan utama dalam pengembangan usaha, apalagi anak muda saat ini lebih suka menggunakan pembayaran secara QRIS daripada tunai ,” ujar Farhan.
Selama kegiatan berlangsung, mahasiswa KKN ini juga membagikan brosur edukatif, mendemonstrasikan cara menggunakan aplikasi pembayaran digital, serta membantu UMKM mendaftarkan diri melalui penyedia jasa keuangan resmi.
“Dalam proses pendaftaran QRIS, kelompok kami telah bekerja sama dengan pihak MPStore Bangkalan, yang merupakan penyedia akses teknologi dan telah digunakan oleh jutaan UMKM di seluruh Indonesia,” katanya.
Dengan menggunakan Aplikasi MPStore, mahasiswa dapat langsung membantu pelaku UMKM melakukan registrasi secara digital, mulai dari pengisian data usaha hingga proses verifikasi.
Setelah proses selesai, pelaku usaha akan menerima kode QRIS yang dapat langsung digunakan untuk menerima pembayaran dari berbagai aplikasi dompet digital seperti OVO, DANA, GoPay, dan lainnya.
Salah satu pelaku UMKM, Sa’i mengaku sangat terbantu dengan program bimbingan dan pendampingan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UTM Bangkalan itu.
Pemilik toko kelontong di Desa Waru Barat, Kecamatan Waru, Pamekasan ini mengaku sangat antusias untuk mendaftar QRIS karena ia menyadari bahwa saat ini semakin banyak pelanggan yang menggunakan pembayaran digital.
“Sekarang banyak pembeli yang biasanya nanya bisa QRIS atau tidak. Jadi saya juga mencoba menggunakan QRIS,” ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan dan memperluas penggunaan pembayaran digital hingga ke pelosok desa.
Selain itu, program ini juga sejalan dengan Tema KKN Universitas Trunojoyo Madura tentang pemberdayaan masyarakat menuju desa mandiri sejahtera di era digital. (RILIS KKN UTM Bangkalan di Pamekasan)