Vaksinasi COVID-19 di Pamekasan Mulai 27 Januari 2021

PAMEKASAN HEBAT – Vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Pamekasan mulai 27 Januari 2021, dan Bupati Pamekasan Baddrut Tamam akan divaksin pertama bersama tiga pimpinan organisasi kemasyarakatan, yakni Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Majenis Ulama Indonesia (MUI) Pamekasan, serta para pejabat pemerintahan yang tergabung dalam Forkopimda Pamekasan.

Bupati menjadi orang pertama di Kabupaten Pamekasan yang akan divaksin untuk memberikan contoh dan pembuktian kepada masyarakat bahwa vaksin COVID-19 tidak berbahaya sebagaimana kabar bohong yang banyak beredar di media sosial.

Total warga yang akan divaksin pada pelaksanaan vaksinasi perdana 27 Januari 2021 ini 20 orang, terdiri dari 10 orang pejabat publik, serta 10 orang perwakilan ketua organisasi. Selanjutnya vaksin digelar di 20 puskesmas yang tersebar 13 kecamatan setelah pelaksanaan vaksinasi perdana di Puskesmas Kowel, Pamekasan.

Vaksinasi tahap pertama untuk tenaga kesehatan sebanyak 3.022 orang dari total 6.240 tenaga kesehatan yang ada di Pamekasan meliputi, dokter, perawat, bidan.

Tahap berikut pelayan publik seperti ASN, TNI, Polri, Camat, Kades/Lurah, lalu masyarakat rentan penyakit, yakni masyarakat yang memiliki penyakit, lalu periode keempat kategori khusus seperti pelaku usaha ekonomi produktif.

Jumlah sasaran usia antara 18 tahun hingga 59 tahun di Pamekasan sebanyak 588.270 orang yang meliputi laki laki sebanyak 287.020 orang dan perempuan sebanyak 301.250 orang.

Jumlah Vaksin untuk Pamekasan

Rapat Koordinasi Persiapan Vaksinasi COVID-19 di Peringgitan Dalam Mandhepa Agung Ronggosukowati Pamekasan, Senin (25/1/2021).

Pemkab Pamekasan menerima sebanyak 6.240 vaksin COVID-19 dari pemerintah pusat yang pada tahap pertama ini vaksinasinya kepada tenaga medis, kalangan pejabat, dan pimpinan instansi pemerintahan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Satgas COVID-19 di pusat, sasaran pertama vaksin COVID-19 ini adalah kelompok rentan tertular, karena memang tugasnya berhubungan dengan banyak orang.

“Kalau teman-teman wartawan juga ada yang bersedia untuk divaksin, maka bisa mendaftar juga kepada Satgas COVID-19 Pamekasan,” kata bupati dalam sebuah kesempatan.

Sementara itu, sebelumnya Badan Pengawas Obat dan Makanan menyatakan, vaksin CoronaVac sebagai vaksin COVID-19 produksi perusahaan Sinovac resmi mendapatkan izin penggunaan darurat atau EUA dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Lembaga ini menyebutkan dalam memutuskan pemberian otorisasi darurat itu BPOM mempertimbangkan hasil uji klinik di Indonesia, Brazil dan Turki, yang menunjukkan antivirus SARS-CoV-2 itu memiliki keamanan dan kemanjuran (efikasi) menangkal COVID-19.

Vaksin Sinovac tersebut memenuhi standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk bisa mendapatkan izin EUA dengan tingkat efikasi minimal 50 persen.

Sementara dari uji klinik di Bandung yang dilakukan Biofarma dan Sinovac, lanjut dia, efikasi CoronaVac itu mencapai 65,3 persen. Selanjutnya, uji klinis di Turki efikasi Sinovac mencapai 91 persen dan Brazil 78 persen.

Di sisi lain Majelis Ulama Indonesia juga telah mengeluarkan keputusan fatwa kehalalan CoronaVac yaitu vaksin COVID-19 produksi Sinovac, China, seiring terbitnya otorisasi keamanan dan manfaat antivirus SARS-CoV-2 tersebut.

Di Indonesia, Presiden Jokowi merupakan orang pertama yang menerima menerima vaksinasi COVID-19 setelah izin EUA dari BPOM dan fatwa kehalalan dari MUI terbit.

Kabar Bohon Vaksin COVID-19 di Pamekasan

Capture Kabar bohong tentang vaksin COVID-19 yang disebarkan oleh pemilik akn atas nama Sudawirat Mohammad.

Salah satu kabar yang beredar di media sosial tentang vaksin COVID-19 adalah kabar yang diunggah pemilik akun Youtobe bersama Sudawirat Mohammad.

Sebagaimana dilansir Medcom.Id pada 12 Januari 2021, video unggahan ini mendapatkan respon dari 117 warganet. Serta 272 komentar dan 197 kali dibagikan ulang.

Hasil cek fakta media ini menyebutkan bahwa klaim seorang perempuan menjadi korban suntik vaksin COVID-19 yang oleh pemilik akun Sudawirat berasal dari Pondok Pesanten Al Falah Kadur salah. Faktanya, video tersebut video lama yang sudah diunggah sejak 2018.

Tim cek fakta Medcom.Id lalu melampirkan berita yang dilansir kumparan.com, yang bersumber dari mediamadura.com. Dalam berita itu disebutkan bahwa orang didalam video itu, bukan korban vaksin COVID-19, akan tetapi korban suntik difteri.

Dilansir kumparan.com, santri Pondok Pesantren (PP) Al Falah, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang menjadi korban vaksinasi difteri hingga harus dilarikan ke sejumlah rumah sakit (RS) yakni sebanyak 34 orang, sementara sebagian lainnya dibawa pulang oleh orang tuanya dan dirawat di rumahnya masing-masing.

Insiden yang menimpa santri akibat suntikan vaksin difteri oleh petugas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat itu terjadi pada hari Minggu, 11 Februari 2018 kejadian itu menimpa siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Al Falah, Sumber Gayam“, demikian kutipan berita Media Madura di laman Kumparan.com yang dipelintir oleh pemilik akun atas nama Sudawirat Mohammad tersebut.

Klarifikasi serupa atas penyebaran kabar bohong oleh pemilik akun atas nama Sudawirat ini juga disiarkan di situs kominfo.go.id. Sejauh ini polisi, yakni Polres Pamekasan belum menangkap sang pemilik akun ini, meski telah menyebarkan berita bohong yang mengganggu ketentraman dan keamanan negara. (PAMEKASAN HEBAT)

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s